Dengan apa mereka dikenali ketika berbaur dengan masyarakat?

Posted on Sabtu, Mei 10, 2008 by Abdullah al-Atsary

Setelah melalui penelitian dan upaya peninjauan terhadap kondisi mereka di masa ini dan masa yang lainnya, maka tanda-tanda Al-Khawarij dapat diketahui sebagai berikut:
  • Adanya majelis-majelis rahasia.
    Anda akan dapati mereka selalu menyembunyikan pembicaraan-pembicaraan dan pertemuan-pertemuan mereka serta berupaya untuk menghindar dari pandangan manusia yang tidak sejalan dengan paham mereka. Majelis-majelis rahasia tersebut mereka adakan di tempat-tempat khusus mereka atau kadang-kadang di alam terbuka yang jauh dari keramaian manusia, bahkan kadang-kadang di tempat-tempat peristirahatan untuk menghindari adanya keraguan dan kecurigaan pihak lain terhadap mereka. Bisa juga di gua-gua dan yang semisalnya. Kemudian mereka , menamakan majelis-majelis rahasia tersebut dengan majelis-majelis ilmiah.

    Berkata seorang khalifah dari Dinasti Umawi yang terkenal dengan keadilannya, yaitu Amirul Mu’minin Umar bin 'Abdil 'Aziz rahimahullah:

    "Jika anda telah melihat sekelompok orang yang secara khusus melakukan pembicaraan rahasia berkaitan dengan urusan umat, maka ketahuilah sesungguhnya mereka sedang meletakkan pondasi kesesatan."

    Maka kalau seandainya mereka duduk berkumpul dalam rangka untuk mencari ilmu dan faidah ilmiah, kenapa pihak yang tidak sepaham (tidak satu kelompok) dengan mereka tidak diizinkan untuk duduk bersama mereka serta tidak diizinkan masuk ke tempat-tempat pertemuan mereka?!!

    Ketahuilah sesungguhnya tempat ilmu itu adalah masjid-masjid.
  • Kaum Khawarij adalah orang-orang yang semangat dalam ibadah. Mereka itu bukanlah para pelaku kemaksiatan atau para preman.

  • Kaum Khawarij adalah orang-orang yang muda umurnya serta dungu cara berpikirnya, dan mereka sama sekali bukan dari kalangan 'ulama.

  • Al-Khawarij selalu berupaya menyembunyikan berbagai operasi jaringan mereka dari keumuman manusia dan tidak mau menampakkan identitas (jati diri) mereka secara terang-terangan,.... 28)
  • Al-Khawarij selalu menampakkan diri mereka dengan slogan amar ma'ruf nahi munkar dalam rangka menarik simpati hati manusia. 29)

  • Al-Khawarij sering meletakkan nash-nash (dalil-Al-Qur'an dan As-Sunnah) bukan pada tempatnya. 30)

  • Al-Khawarij tidaklah pernah menimba ilmu dari para 'ulama (Ahlus Sunnah wal Jama'ah), dan sesungguhnya mereka hanya bersandarkan pada pemahaman mereka yang pendek serta doktrin-doktrin para pemimpin mereka yang jahil.

  • Al-Khawarij selalu berupaya untuk berdalil dengan dalil-dalil yang mutasyabih (belum jelas dan masih samar) baik dari Al-Qur'an maupun Al-Hadits, serta meninggalkan dalil-dalil yang muhkam (jelas dan pasti), sebagaimana hal itu memang kebiasaan para pengusung kesesatan.
_________________________

28) Kalau Khawarij di masa kita ini tidak jarang dari mereka sengaja mengganti-ganti nama dan alamat tempat tinggal sebenamya, atau tidak segan melanggar aturan-aturan syari'at demi menutupi identitas/jati dirinya agar segala bentuk operasi dan tindakan kelompoknya tidak dapat diketahui oleh keumuman kaum muslimin. Bahkan tidak jarang dari para tokoh/pembesar mereka yang berdusta dan mengingkari fakta dengan menggunakan kata-kata yang menipu untuk berlepas diri dari beberapa tindakan anak buahnya yang terbongkar atau untuk menyelamatkan jama'ah/ kelompoknya dari jeratan hukum yang berlaku di negeri masing-masing.

29) Lihat catatan kaki no. 26, halaman 66-67 tentang salah satu contoh sekte Khawarij yang menggembar-gemborkan amar ma'ruf nahi munkar.

30) Contoh-contoh penempatan nash/dalil bukan pada tempatnya:
- Pendalilan Hizbut Tahrir dengan surat Ali 'Imran: 104, untuk membenarkan pembentukan partai politik; yaitu firman Allah subhanahu wa ta’ala:

"Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menegakkan amar ma'ruf nahi munkar (menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar); merekalah orang-orang yang beruntung." [Ali 'Imran: 104]

Dengan analogi bahwa ayat tersebut mengandung perintah terhadap sebuah jama'ah (kelompok) terpadu untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar, di mana jama'ah terpadu tersebut harus berbentuk partai politik. Sementara aktivitas terpenting dalam amar ma'ruf nahi munkar adalah seruan terhadap penguasa agar mereka berbuat ma'ruf (melaksanakan syari'at Islam) dan melarang mereka berbuat mungkar. Kemudian mereka menegaskan bahwa aktivitas ini adalah aktivitas politik yang terpenting. [lihat Mengenal Hizbut Tahrir hal. 1-3]

- Pendalilan kaum neo-khawarij pada masa ini dengan hadits:

سيد الشهداء حمزة بن عبد المطلب ورجل قام إلى إمام جا ئر فأ مره ونهاه فقتله

"Pimpinan para syuhada' adalah Hamzah bin 'Abdil Muththalib, serta seorang yang datang menemui seorang penguasa yang kejam kemudian memerintahkannya (kepada yang baik) dan melarangnya (dari yang munkar) sehingga penguasa yang kejam tersebut membunuhnya." [HR. Al-Hakim (III/ 195) dari shahabat Jarir; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 374)].

أفضل الجهاد كلمة حق عند سلطان جا ئر

Jihad yang paling utama adalah (menyampaikan) perkataan yang haq di hadapan penguasa yang jahat. [HR. Abu Dawud (4344), At-Tirmidzi (2174), An-Nasa'i (4220), Ibnu Majah (4011, 4012), Ahmad (IV/315; V/251, 256), dari hadits Abu Sa'id, Abu Umamah, Thariq bin Syihab, dan Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 491].

Kedua dalil hadits tersebut mereka letakkan untuk membenarkan tindakan provokasi dan kritikan-kritikan tajam yang mereka lakukan secara terbuka dan demonstratif di hadapan umat terhadap penguasa, melalui berbagai tindakan demonstrasi, orasi, atau tabligh-tabligh akbar, dan buletin serta media cetak lainnya yang dapat menimbulkan kebencian dan permusuhan rakyat terhadap pemerintahnya.

Masih banyak lagi contoh-contoh lainnya, yang para pembaca bisa mendapatinya beserta bantahannya pada buku-buku Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Penyebutan lebih lengkap lagi beserta bantahannya Insya Allah akan kami bawakan dalam buku kami berikutnya tentang kesetatan kelompok Hizbut Tahrir beserta bantahannya.

Pembaca bisa melihat pula pemaparan oleh penulis pada hlm 180-182 tentang dialog Ibnu 'Abbas dengan kaum Khawarij ketika mereka salah dan tersesat dalam memahami firman Allah إن الحكم إلالله   (Al-An'am: 57, Yusuf: 40, 67).

[Dari: Syarru Qatla Tahta Adimis-Sama'i Kilabun-Nar; Penulis: Jamal bin Furaihan Al-Haritsi; Rekomendasi: Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan bin 'Abdillah Al-Fauzan Hafizhahullah (Anggota Majelis Hai'ah Kibaril 'Ulama'); Edisi Indonesia: Mengidentifikasi Neo-Khawarij sebagai Sejelek-jelek Mayat di Kolong Langit; Hal: 68-72; Diterjemahkan dan Dijelaskan oleh: Luqman bin Muhammad Ba'abduh; Cetakan: Pertama, Sya'ban 1428 H/ Agustus 2007M; Penerbit: Pustaka Qaulan Sadida]

3 Response to "Dengan apa mereka dikenali ketika berbaur dengan masyarakat?"

.
gravatar
kankabied Says....

hati-hati dengan penyampaian anda... jgn asal menempatkan khawarij. ada dua pilihan, menjadi pasak-pasak fir'aun apa menjadi khawarij dari pemerintah fir'aun.

.
gravatar
kankabied Says....

hati-hati dengan penyampaian anda... jangan asal menuduh khawarij. da dua pilihan, menjadi pasak-pasak fir'aun apa menjadi khawarij dari penguasa fir'aun. Irahim AS adalah khawarij bagi namrud, Musa AS adalah khawarij bagi Firaun, Muhammad SAW adalh Khawarij bagi abu jahal. skarang kita, mnjadi pasak2 liberal apa menjadi khawarij bagi mereka.???

.
gravatar
Anonim Says....

Sekarang kita, menjadi pasak2 liberal apa menjadi khawarij bagi mereka?"

Apakah dgn demikian kita hrs menikam pemerintah dan rakyat yang mayoritas muslim, menghalalkan darah kaum muslimin, merampas harta mrk, melakukan teror-teror dan berbagai kekejaman terhadap kaum muslimin..??

Atau apakah di zaman Rasulullah cara2 menegur pemerintah dgn berdemonstrasi, layaknya gaya Nasrani atau Yahudi..??

Hati2 anda dalam berhujjah. Bicara tentang agama Allah tanpa ilmu merupakan kesesatan dan menyesatkan orang lain, dan termasuk dusta atas nama Allah, akan anda pertanggung jawabkan di akhirat.